PERBEDAAN AKUNTANSI INTERNASIONAL DAN
ANALISIS PERNYATAAN KEUANGAN
Seiring dengan bisnis dan pasar
keuangan yang telah banyak menuju internasionalisasi,begitu juga dengan
perbedaan dalam akuntansi internasional yang menjadi lebih penting dari sudut
pandang analisis pernyataan keuangan internsaional. Pertanyaan kuncinya
mencakup ke arah perbedaan akuntansi internasional yang berdampak ke penaksiran
pendapatan dan aliran kas ke depannya dan dari resiko dan ketidakpastian
sekutu.
Penilaian/penaksiran ini penting
untuk portofolio investor. Hal ini uga penting untuk perhatian perusahaan
dengan foreign direct investment (FDI)/investasi asing langsung, yang
melibatkan penaksiran dari akuisisi potensial dan partisipasi ventura gabungan atau meningkatnya modal dari
perusahaan yang terdaftar pada pasar saham asing. Jumlah yang bertambah dari
perusahaan yang terdaftar dalam bursa saham internasional, dengan bursa efek
London yang sudah diambil alih oleh bursa efek New York sebagai bursa efek yang
paling populer,dan banyak lagi bursa saham yang terus berkembang. Sebagai
tambahan disana juga ada pertambahan yang dramatis dari bermunculannya bursa
efek dan kompetisi untuk investasi internasional.
Perbedaan akuntansi internasional membawa
sejumlah permasalahan dari sudut pandang analisis keuangan. Pertama, sebagai
usaha untuk menilai perusahaan asing, ada kecendrungan untuk melihat pendapatan
dan data finansial yang lainnya dari sudut pandang negara asalnya, dan karena
adanya bahaya dari mengabaikan efek dari perbedaan akuntansi. Kecuali perbedaan
signifikan yang diambil ke dalam akun, mungkin dengan beberapa keterlibatan
pernyataan ulang, ini mungkin mempunyai konsekuensi yang sangat serius. Kedua,
kesadaran dari perbedaan internasional menyarankan perlunya untuk menjadi familiar
dengan prinsip akuntansi negara asing sebagai tujuan untuk mengenal lebih baik
data pendapatan dalam konteks pengukuran. Ketiga, persoalan dari sifat yang
bisa dibandingkan dan harmonisasi akuntasni yang diulas dalam konteks dari
kesempatan investasi alternatif. Dalam hal ini, Choi dan Levich (1991)
menyediakan kerangka kerja yang berguna untuk menganalisa dampak dan relevansi
dari perbedaan dalam kemiripan dan ke tidak miripan lingkungan ekonomi. Dalam lingkungan
atau situasi akuntansi yang mirip, perbedaan akuntansinya adalah ketidak
logisan dan petunjuk ke arah hasil yang tidak bisa dibandingkan. Praktik
logikal menyarankan perlakuan akuntansi yang mirip/sama. Ketika lingkungan
ekonomi tidak sama, tetapi, seperti kasus investasi internasional, perbedaan
akuntansi bisa dibenarkan, khususnya dimana letak ketidak samaan itu ada di
peraturan perusahaan, peraturan pajak, sumber keuangan, kebiasaan bisnis,
kebudayaan akuntansi dan seterusnya. Disisi lain, perlakuan akuntansi yang
mirip mungkin dibenarkan ketika beberapa faktor memiliki beberapa kemiripan
yang signifikan. Pentingnya pengertian dari faktor lingkungan dan
kebudayaan/kultural sangat diperhatikan.
Dalam sebuah survei untuk meneliti
bagaimana partisipan pasar modal merespon perbedaan akuntansi, Choi dan Levich
mencontohkan pendapat dari investor institusional, perusahaan multinasional
yang mengeluarkan sekuritas, bank dibawah sekuritas internasional, dan badan
regulatory. Hanya 48% dari seluruh responden yang diwawancarai dipengaruhi oleh
perbedaan akuntansi internasional, tetapi sepertinya 52% responden yang
mengklaim tidak terpengaruh oleh perbedaan akuntansi faktanya “coping” berbagai
macam faktor, termasuk (1) mengulang akun dengan GAAp mereka sendiri, (2)
berkembangnya kapabilitas GAAP asing, (3) menggunakan sumber informasi yang
lain, dan (4) menggunakan pendekatan investasu yang berbeda, contohnya
pendekatan makro ekonomi “top-down” atau dari atas ke bawah untuk pemilihan
negara dipasangkan dengan diversifikasi saham di negara tersebut. Pendekatan
yang mirip, yang digunakan oleh responden lainnya yang mana keputusan
investasinya sepertinya di pengaruhi oleh perbedaan akuntansi. Hasil dari studi
ini menyarankan bahwa masalah dan biaya yang timbul dari perbedaan akuntansi
internasional sangat nyata dan perlu diinvestigasi lebih jauh lagi untuk
diteliti dan diselesaikan. Pada akhirnya, ada kebutuhan yang jelas untuk melihat
perbedaan dan dampaknya pada pengukuran pendapatan dan performa perusahaan.
PERBEDAAN UTAMA DALAM PRINSIP AKUNTANSI DI
SELURUH DUNIA
Adanya perbedaan akuntansi di
seluruh dunia sudah tidak diragukan lagi cukup signifikan untuk membuat
pekerjaan dari analis keuangan sangat sulit dalam periode pembuatan
perbandingan internasional.
Jika sekarang kita fokus pada
beberapa pengukuran kunci dalam pemilihan beberapa negara besar seperti AS, Uni
Eropa (termasuk di dalamnya Inggris, Belanda, Prancis dan Jerman), Brasil,
Swiss, China dan Jepang, kita bisa melihat variasi dari prinsip akuntansu yang
digunakan bisa berpengaruh berbeda terhadap pendapatan dan aset.
Untuk beberapa negara, yang mana
representatif dalam pengidentifikasian klasifikasi kultur sebelumnya telah di
bahas pada bab 3 & 4, prinsip akuntansi juga berkaitan dengan pemilihan
pengukuran kunci yang dipresentasikan pada basis komparatif. Dari kesimpulan
ini bisa terlihat beberapa perbedaan di berbagai negara.
Dengan hormat
kepada basis pengukuran yang digunakan, aplikasi konservatif dari biaya
historis umumnya di jadikan persyaratan di negara Uni Eropa, disana ada kecendrungan
untuk pendekatan yang lebih fleksibel, khususnya di Inggris dan Belanda. Di dua
negara tersebut, biaya histors secara berkala di modifikasi dengan revaluasi
nilai pasar atau biaya pengganti, khususny pada kasus tanah dan bangunan dan
peralatan.
Akuntansi depresiasi di AS dan Uni
Eropa, khususnya di Inggris didasarkan pada konsep dari nilai guna umur
ekonomi, dimana di negara lain seperti Prancis, Jerman, Swiss dan Jepang,
peraturan perpajakan secara umum mendorong metode yang lebih cepat.
Pengukuran persediaan secara umum
didasarkan pada prinsip “lower of cost and market” tetapi dengan beberapa
variasi dalam penaksiran arti dari pasar, itu adalah, “net realizable value”
atau biaya pengganti. LIFO juga kadang kali diijinkan untuk tujuan pajak (sebagai
contohnya Jepang dan AS), tetapi lebih sering tidak (contohnya Uni Eropa).
Kontruksi kontrak diakuntansikan secara umum menggunakan metode
“percentage-of-completion”. Tetapi metode kontrak lengkap yang lebih
konservatif digunakan di Swiss, Cina dan Jerman.
Biaya bagian penelitian dan
pengembangan/Research and Development (R&D) biasanya dikeluarkan lebih
cepat di negara Anglo-Amerika dan Jerman. Meskipun I Brasil pendekatan yang
lebih fleksibel telah diadopsi secara umum. Pendekatan yang serba memperbolehkan
juga diadopsi secara umum ke arah
kapitalisasi biaya peminjaman dari aset.
Perlakuan dari keuntungan pensiun
juga diakuntasikan secara umum atas basis yang bertambah/ atau proyeks
keuntungan yang akan dibayarkan kepada karyawan, kontras dengan Brasil dan Cina
yang menggunakan metode sebaliknya.
Perlakuan terhadap perpajakan adalah
area utama dari perbedaan pengukuran pendapatan akuntansi menjadi dipengaruhi
secara kuat oleh peraturan pajak di Prancis, Jerman, Swiss, dan Brasil.
Perlakuan dari kombinasi bisnis di
seluruh dunia bervariasi tergantung pada kurang atau lebihnya metode “pooling-of-interest” atau kumpulan
kepentingan, metode ini dijadikan persyaratan atau diijinkan tergantung pada
keadaan tertentu. Tetapi metode pembelian juga dibutuhkan secara umum. Di
Brasil, Cina dan Jepang metode amortisasi diperlukan dan kontras dengan AS dan
Inggris, dimana mertode amortisasi tidak diperlukan tetapi dilakukan tes
kelayakan.
Berkaitan dengan goodwill, hal-hal
lain seperti merk, hak publikasi, dan paten, yang secara umum dikapitaslisasi,
kecuali di Swiss, tetapi subjek biasanya diamortisasi, jika tidak maka diadakan
tes kelayakan.
Akhirnya, hal-hal yang berkaitan
dengan translasi mata uang asing adalah penting dalam tujuannya untuk
mendapatkan pengukuran untuk memilih antara average atau closing rate. Disini,
spertinya ada beberapa fleksibilitas secara umu, dengan kurs aktual ataupun
kurs rata-rata.
Meskipun adanya pertumbuhan
kekhawatiran terhadap perbedaan prinsip pengukurann dan praktiknya secara
internasional, kurang lebih yang diketahui tentang dampak keseluruhan dari
perbedaan akuntansu atas pendapatan dan ekuitas pemegang saham. Meskipun
begitu, perbedaan kepada berbagai aspek pengukuran akuntansi mungkin telah
dikompensasi satu sama lain agar secara luas dampak keseluruhannya tidak
terlalu signifikan. Pertanyaan pentingnya adalah apakah perbedaan akuntasnsi
secara sistematis berdampak terhadap pengukuran pendapatan, dengan kata lain,
apakah perbedaan ini sangat berarti?
Meskipun telah dilakukan riset yang
sangat terbatas mengenai dampak kuantitatif dari perbedaan akuntansi
internasional, ada bukti kuat antara
hubungan prinsip akuntansi di AS dengan Inggris, beberapa negara Uni Eropa, dan
Jepang.
Nama : Fauzan Alfiansyah
Npm: 25209222
Kelas:4eb11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar