Kamis, 04 April 2013

Artikel Akuntansi Internasional 4


Inflasi Akuntansi di Amerika Selatan
            Dengan hiperinflasi yang merajalela dalam bebrapa tahun terakhir ini di sejumlah negara di Amerika Selatan, khususnya Brazil dan Argentina, ini tidak mngejutkan bahwa ada tekanan-tekanan untuk mengadopsi sistem-sistem inflasi akuntansi.Di Brazil, penyesuaian-penyesuaian inflasi akuntansi digunakan pada awal 1950-an, tapi sebuah peraturan/hukum perusahaan yang baru pada tahun 1976 , yaitu  pendekatan pengindeksasian umum untuk mengemukakan kembali biaya-biaya historis dalam syarat-syarat daya beli sekarang sebagai tanggal dari laporan keuangan.
            Semua perusahaan diwajibkan mengemukakan kembali neraca dengan hormat pada properti, bangunan, dan perlengkapan dan deprisiasi yang berhubungan, investasi-investasi, dan biaya-biaya yang ditangguhkan dan ekuitas pemegang saham.Di Argentina, sistem inflasi akuntansi diperkenalkan utamanya lewat inisiatif dan campur tangan profesi akuntansi. Pada tahun 1972, sebuah pernyataan dijadikan pokok permasalahan, merekomendasikan publikasi tambahan pelapaporan keuangan GPP. Pada tahun 1995, syarat-syarat penyesuaian GPP dipindahkan mengikuti periode inflasi yang rendah.
Nilai Akuntansi Sekarang di Belanda
            Di Belanda, orang-orang Belanda sadar akan nilai akuntansi sekarang untuk waktu yang lama. Perluasan pelatihan akuntan dalam bisnis ekonomi telah dihasilkan dalam filosofi akuntansi yang perhatian dengan nilai sekarang, biaya dan dengan suara prinsip-prinsip dan praktek-praktek bisnis ekonomi. Ada dua alasan mengapa fokus pada Belanda jika tidak ada persyaratan untuk biaya sekarang atau akuntansi GPP yaitu, pertama melibatkan teori Profesor Theodore Limberg, yang sering disebut Bapak Teori Nilai Penggantian karena kepeloporannya bekerja di Belanda tahun 1930-an. Dia fokus pada hubungan kuat antara ekonomi dan akuntansi dan percaya bahwa pendapatan seharusnya tidak dihasilkan tanpa pemeliharaan sumber daya dari pendapatan bisnis dari sudut kelangsungan atau kelanjutan. Pendapatan adalah fungsi dari penghasilan dan nilai-nilai penggantian daripada biaya historis. Dalam tambahannya Limberg mempertahankan bahwa informasi nilai sekarang harus digunakan semua pembuat keputusan.
            Alasan kedua, untuk melihat pada Belanda untuk mempelajari dari pengalaman dari perusahaan Philips multinasional orang Belanda yang merupakan pelopor penyedia laporan keuangan nilai sekarang. Philips adalah contoh yang menarik dan berharga dari aplikasi praktek dalam nilai akuntansi sekarang. Dalam laporan keuangan nilai sekarang, Philips menggunakan nilai penggantian sekarang bersama dengan proses penyesuian untuk merefleksikan tingkat dimana ada penambahan keuntungan dari aset finansial dari pinjaman daripada modal ekuitas.
            Nilai-nilai sekarang dipergunakan oleh departemen pembelian untuk aktiva tetap; oleh departemen permesinan untuk spesifikasi disain bagian peralatan, dan oleh desain bangunan dan departemen permesinan gedung untuk bangunan bangunan.
            Brink (1999) yang menunjukkan, Philips cenderung untuk beberapa tahun menerapkan nilai penggantian akuntansi dalam sebuah cara yang jauh dari konservatif dan design untuk mempertinggi keuntungan. Perlakuan pada pengurangan nilai persediaan dan proses penyesuian dalam negara yang mengalami hiperinflasi, sebagai contoh secara khusus kontroversial, cukup terpisah dari kebijakan akuntansi yang berhubungan pada mata uang asing, goodwill, dan aktiva tidak berwujud dalam hal yang umum.

Nama : Fauzan Alfiansyah
Npm: 25209222
Kelas: 4eb11

Artikel Akuntansi Internasional 2

PERBEDAAN AKUNTANSI INTERNASIONAL DAN ANALISIS PERNYATAAN KEUANGAN
            Seiring dengan bisnis dan pasar keuangan yang telah banyak menuju internasionalisasi,begitu juga dengan perbedaan dalam akuntansi internasional yang menjadi lebih penting dari sudut pandang analisis pernyataan keuangan internsaional. Pertanyaan kuncinya mencakup ke arah perbedaan akuntansi internasional yang berdampak ke penaksiran pendapatan dan aliran kas ke depannya dan dari resiko dan ketidakpastian sekutu.
            Penilaian/penaksiran ini penting untuk portofolio investor. Hal ini uga penting untuk perhatian perusahaan dengan foreign direct investment (FDI)/investasi asing langsung, yang melibatkan penaksiran dari akuisisi potensial dan partisipasi ventura gabungan atau meningkatnya modal dari perusahaan yang terdaftar pada pasar saham asing. Jumlah yang bertambah dari perusahaan yang terdaftar dalam bursa saham internasional, dengan bursa efek London yang sudah diambil alih oleh bursa efek New York sebagai bursa efek yang paling populer,dan banyak lagi bursa saham yang terus berkembang. Sebagai tambahan disana juga ada pertambahan yang dramatis dari bermunculannya bursa efek dan kompetisi untuk investasi internasional.
            Perbedaan akuntansi internasional membawa sejumlah permasalahan dari sudut pandang analisis keuangan. Pertama, sebagai usaha untuk menilai perusahaan asing, ada kecendrungan untuk melihat pendapatan dan data finansial yang lainnya dari sudut pandang negara asalnya, dan karena adanya bahaya dari mengabaikan efek dari perbedaan akuntansi. Kecuali perbedaan signifikan yang diambil ke dalam akun, mungkin dengan beberapa keterlibatan pernyataan ulang, ini mungkin mempunyai konsekuensi yang sangat serius. Kedua, kesadaran dari perbedaan internasional menyarankan perlunya untuk menjadi familiar dengan prinsip akuntansi negara asing sebagai tujuan untuk mengenal lebih baik data pendapatan dalam konteks pengukuran. Ketiga, persoalan dari sifat yang bisa dibandingkan dan harmonisasi akuntasni yang diulas dalam konteks dari kesempatan investasi alternatif. Dalam hal ini, Choi dan Levich (1991) menyediakan kerangka kerja yang berguna untuk menganalisa dampak dan relevansi dari perbedaan dalam kemiripan dan ke tidak miripan lingkungan ekonomi. Dalam lingkungan atau situasi akuntansi yang mirip, perbedaan akuntansinya adalah ketidak logisan dan petunjuk ke arah hasil yang tidak bisa dibandingkan. Praktik logikal menyarankan perlakuan akuntansi yang mirip/sama. Ketika lingkungan ekonomi tidak sama, tetapi, seperti kasus investasi internasional, perbedaan akuntansi bisa dibenarkan, khususnya dimana letak ketidak samaan itu ada di peraturan perusahaan, peraturan pajak, sumber keuangan, kebiasaan bisnis, kebudayaan akuntansi dan seterusnya. Disisi lain, perlakuan akuntansi yang mirip mungkin dibenarkan ketika beberapa faktor memiliki beberapa kemiripan yang signifikan. Pentingnya pengertian dari faktor lingkungan dan kebudayaan/kultural sangat diperhatikan.
            Dalam sebuah survei untuk meneliti bagaimana partisipan pasar modal merespon perbedaan akuntansi, Choi dan Levich mencontohkan pendapat dari investor institusional, perusahaan multinasional yang mengeluarkan sekuritas, bank dibawah sekuritas internasional, dan badan regulatory. Hanya 48% dari seluruh responden yang diwawancarai dipengaruhi oleh perbedaan akuntansi internasional, tetapi sepertinya 52% responden yang mengklaim tidak terpengaruh oleh perbedaan akuntansi faktanya “coping” berbagai macam faktor, termasuk (1) mengulang akun dengan GAAp mereka sendiri, (2) berkembangnya kapabilitas GAAP asing, (3) menggunakan sumber informasi yang lain, dan (4) menggunakan pendekatan investasu yang berbeda, contohnya pendekatan makro ekonomi “top-down” atau dari atas ke bawah untuk pemilihan negara dipasangkan dengan diversifikasi saham di negara tersebut. Pendekatan yang mirip, yang digunakan oleh responden lainnya yang mana keputusan investasinya sepertinya di pengaruhi oleh perbedaan akuntansi. Hasil dari studi ini menyarankan bahwa masalah dan biaya yang timbul dari perbedaan akuntansi internasional sangat nyata dan perlu diinvestigasi lebih jauh lagi untuk diteliti dan diselesaikan. Pada akhirnya, ada kebutuhan yang jelas untuk melihat perbedaan dan dampaknya pada pengukuran pendapatan dan performa perusahaan.

PERBEDAAN UTAMA DALAM PRINSIP AKUNTANSI DI SELURUH DUNIA
            Adanya perbedaan akuntansi di seluruh dunia sudah tidak diragukan lagi cukup signifikan untuk membuat pekerjaan dari analis keuangan sangat sulit dalam periode pembuatan perbandingan internasional.
            Jika sekarang kita fokus pada beberapa pengukuran kunci dalam pemilihan beberapa negara besar seperti AS, Uni Eropa (termasuk di dalamnya Inggris, Belanda, Prancis dan Jerman), Brasil, Swiss, China dan Jepang, kita bisa melihat variasi dari prinsip akuntansu yang digunakan bisa berpengaruh berbeda terhadap pendapatan dan aset.
            Untuk beberapa negara, yang mana representatif dalam pengidentifikasian klasifikasi kultur sebelumnya telah di bahas pada bab 3 & 4, prinsip akuntansi juga berkaitan dengan pemilihan pengukuran kunci yang dipresentasikan pada basis komparatif. Dari kesimpulan ini bisa terlihat beberapa perbedaan di berbagai negara.
Dengan hormat kepada basis pengukuran yang digunakan, aplikasi konservatif dari biaya historis umumnya di jadikan persyaratan di negara Uni Eropa, disana ada kecendrungan untuk pendekatan yang lebih fleksibel, khususnya di Inggris dan Belanda. Di dua negara tersebut, biaya histors secara berkala di modifikasi dengan revaluasi nilai pasar atau biaya pengganti, khususny pada kasus tanah dan bangunan dan peralatan.
            Akuntansi depresiasi di AS dan Uni Eropa, khususnya di Inggris didasarkan pada konsep dari nilai guna umur ekonomi, dimana di negara lain seperti Prancis, Jerman, Swiss dan Jepang, peraturan perpajakan secara umum mendorong metode yang lebih cepat.
            Pengukuran persediaan secara umum didasarkan pada prinsip “lower of cost and market” tetapi dengan beberapa variasi dalam penaksiran arti dari pasar, itu adalah, “net realizable value” atau biaya pengganti. LIFO juga kadang kali diijinkan untuk tujuan pajak (sebagai contohnya Jepang dan AS), tetapi lebih sering tidak (contohnya Uni Eropa). Kontruksi kontrak diakuntansikan secara umum menggunakan metode “percentage-of-completion”. Tetapi metode kontrak lengkap yang lebih konservatif digunakan di Swiss, Cina dan Jerman.
            Biaya bagian penelitian dan pengembangan/Research and Development (R&D) biasanya dikeluarkan lebih cepat di negara Anglo-Amerika dan Jerman. Meskipun I Brasil pendekatan yang lebih fleksibel telah diadopsi secara umum. Pendekatan yang serba memperbolehkan juga diadopsi secara umum  ke arah kapitalisasi biaya peminjaman dari aset.
            Perlakuan dari keuntungan pensiun juga diakuntasikan secara umum atas basis yang bertambah/ atau proyeks keuntungan yang akan dibayarkan kepada karyawan, kontras dengan Brasil dan Cina yang menggunakan metode sebaliknya.
            Perlakuan terhadap perpajakan adalah area utama dari perbedaan pengukuran pendapatan akuntansi menjadi dipengaruhi secara kuat oleh peraturan pajak di Prancis, Jerman, Swiss, dan Brasil.
            Perlakuan dari kombinasi bisnis di seluruh dunia bervariasi tergantung pada kurang atau lebihnya  metode “pooling-of-interest” atau kumpulan kepentingan, metode ini dijadikan persyaratan atau diijinkan tergantung pada keadaan tertentu. Tetapi metode pembelian juga dibutuhkan secara umum. Di Brasil, Cina dan Jepang metode amortisasi diperlukan dan kontras dengan AS dan Inggris, dimana mertode amortisasi tidak diperlukan tetapi dilakukan tes kelayakan.
            Berkaitan dengan goodwill, hal-hal lain seperti merk, hak publikasi, dan paten, yang secara umum dikapitaslisasi, kecuali di Swiss, tetapi subjek biasanya diamortisasi, jika tidak maka diadakan tes kelayakan.
            Akhirnya, hal-hal yang berkaitan dengan translasi mata uang asing adalah penting dalam tujuannya untuk mendapatkan pengukuran untuk memilih antara average atau closing rate. Disini, spertinya ada beberapa fleksibilitas secara umu, dengan kurs aktual ataupun kurs rata-rata.
            Meskipun adanya pertumbuhan kekhawatiran terhadap perbedaan prinsip pengukurann dan praktiknya secara internasional, kurang lebih yang diketahui tentang dampak keseluruhan dari perbedaan akuntansu atas pendapatan dan ekuitas pemegang saham. Meskipun begitu, perbedaan kepada berbagai aspek pengukuran akuntansi mungkin telah dikompensasi satu sama lain agar secara luas dampak keseluruhannya tidak terlalu signifikan. Pertanyaan pentingnya adalah apakah perbedaan akuntasnsi secara sistematis berdampak terhadap pengukuran pendapatan, dengan kata lain, apakah perbedaan ini sangat berarti?
            Meskipun telah dilakukan riset yang sangat terbatas mengenai dampak kuantitatif dari perbedaan akuntansi internasional, ada  bukti kuat antara hubungan prinsip akuntansi di AS dengan Inggris, beberapa negara Uni Eropa, dan Jepang.

Nama : Fauzan Alfiansyah
Npm: 25209222
Kelas:4eb11

Artikel Akuntansi Internasional 1

AKUNTANSI INTERNASIONAL
DAN
BISNIS INTERNASIONAL

A.    PERKEMBANGAN AKUNTANSI
Pada awalnya orang-orang tidak mengetahui secara pasti kapan akuntansi pertama kali digunakan dalam dunia bisnis untuk membantu perekonomian. Menurut sejarah internasional, Luca Pacioli merupakan orang yang telah menerbitkan pertama kali pembukuan Double-entry. Pembukuan ini dianggap sebagai asal mula akuntansi yang ada sekarang, dimana muncul dari sebuah kota di Italia pada abad 14 dan 15. Sejak itu pembukuan Italia bermigrasi ke Jerman, Prancis dan negara-negara berdataran rendah. Dari sana kemudian mencapai Inggris, yang sebagai penguasa ekonomi dunia selama abad 17 dan 18 membuat Inggris menjadi misionaris yang ideal bagi akuntansi. Pengaruh Inggris menyebarkan teknik-teknik akuntansi tidak hanya ke Amerika Utara tetapi keseluruh negara persemakmuran. Seiring dengan tumbuhnya pengaruh ekonomi AS selama pertengahan abad ke-20, konsep-konsep dan praktik akuntansi AS diteruskan tidak hanya ke Jerman dan Jepang tetapi juga ke Negara-negara berkembang seperti Brazil, Israel, Mexic, dan Filipina.

B.     PERBEDAAN NASIONAL DALAM SISTEM AKUNTANSI
Perbedaan dalam kondisi perekonomian akan menimbulkan perbedaan prinsip akuntansi. Semakin maju ekonomi suatu negara maka semakin kompleks pula akuntansinya. Bagi negara-negara yang berpengalaman mengalami inflasi cukup tinggi, standar akuntansinya mencakup standar akuntansi inflasi. Semakin maju tingkat pendidikan dan ekonomi suatu negara, profesi akuntan juga semakin kuat. Semakin besar profesi akuntan, kemungkinan besar profesi tersebut dapat mendorong perbaikan dan pengembangan akuntansi, baik standar akuntansi maupun praktek akuntansi. Selain itu sistem politik, peraturan perpajakan juga mempengaruhi system akuntansi.



C.    EVOLUSI DAN PERKEMBANGAN PESAT BISNIS INTERNASIONAL
·         Zaman Pra-Industrialisasi
Bangsa Yunani telah melakukan ekspor besar-besaran sejak lima abad sebelum masehi. Pada abad ke-17 bangsa Eropa melakukan perdagangan internasional, walaupun hal itu dilakukan atas dasar dominsi politik, yaitu dengan mengontrol perdagangan monopoli.
·         Zaman Industrialisasi
Pada akhir abad ke-18 sampai dengan abad ke-20, perkembangan teknologi produksi dan transportasi meningkatkan arus barang dan jasa dari dan kesuatu Negara. Revolusi industri menyertakan teknologi yang mengakibatkan timbulnya produksi masal dan standarisasi produk-produk.
·         Zaman setelah Perang Dunia II
Pada masa stabilitas politik dunia setelah perang, bisnis internasional tumbuh pesat. Pertumbuhan permintaan barang dan jasa meningkat pesat, diimbangi dengan kemampuan produksi dari pengalaman industrialisasi maka menimbulkan pertumbuhan bisnis.
·         Zaman Multinasional
Pada zaman ini aspek internasional fungsi-fungsi perusahaan semakin penting. Volume transaksi perusahaan multinasional menjadi penyangga ekonomi suatu negara.

D.    PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP AKUNTANSI
Faktor-faktor yang mempengaruhi praktek akuntansi adalah: Budaya; Regulasi akuntansi; Profesi akuntansi; Riset dan pendidikan akuntansi; Inflasi; Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi;system perpajakan; Pasar Modal dan pasar uang; Aktivitas-aktivitas perusahaan; Sistem kepemilikan perusahaan; Sistem politik; Sistem Hukum; Iklim Sosial; dan Faktor-faktor internasional
Faktor-faktor tersebut bersifat dinamis dan bervariasi antara satu Negara dengan negara lainnya. Dinamikadan variasi ini berakibat pada bervariasinya sistem akuntansi di berbagai negara.



E. AKUNTABILITAS DAN PERUSAHAAN MULTINASIONAL
            Foreign Direct Investment (FDI) oleh perusahaan Multinasional jelas membawa banyak manfaat dan kerugian bagi sebuah negara yang menerimanya, sehingga terdapat kebutuhan yang besar dari perusahaan Multinasional dalam akuntabilitas dan pengungkapan informasi terhadap publik. Oleh karena perusahaan Multinasional beroperasi di beberapa negara yang berbeda, maka biasanya mereka dapat memiliki peluang untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas yang belum tentu dapat dilakukan oleh perusahaan-perusahaan lainnya yang lebih kecil. Hal ini dapat menimbulkan beberapa konflik di negara tuan rumah.

F. ASPEK AKUNTANSI DALAM BISNIS INTERNASIONAL
            Sebuah perusahaan yang membawa dirinya ke dalam permasalahan akuntansi internasional biasanya diawali dengan kegiatan ekspor dan impor mereka. Dalam kegiatan ekspor, sebuah perusahaan lokal yang menerima order pembelian dari konsumen luar negeri perlu terlebih dahulu menginvestigasi kesanggupan dan kebenaran si pembeli tersebut untuk membayar barang ekspor tersebut, apalagi jika penjualan dilakukan secara kredit. Dalam kegiatan mengimpor barang, perusahaan lokal tidak akan menemui banyak tanggung jawab seperti dalam kegiatan ekspor, karena permsalahan akuntansi internasional akan lebih banyak diurus oleh si produsen dari luar negeri.

Nama : Fauzan Alfiansyah
Npm: 25209222
Kelas : 4EB11